Dia terikat oleh keserbasalahan yang tenat, terperangkap antara cinta dan simpati yang maha hebat. Meski dia begitu pasti, mencintai dan dicintai Bakhtiar adalah impiannya.
Namun membiarkan Badrul hanyut dan kembali gila samalah seperti menghancurkan kehidupan Bakhtiar dan dirinya sendiri.
Namun membiarkan Badrul hanyut dan kembali gila samalah seperti menghancurkan kehidupan Bakhtiar dan dirinya sendiri.
Amira tidak pernah meminta begitu. Gelaran penggangur yang dipegangnya amat menjerut perasaannya. Segulung ijazah belum dapat menjamin masa depannya. Sudah jenuh di perah keringatnya mencari pekerjaan yang setaraf dengan pendidikannya, namun hampa. Percintaannya kecundang di tengah jalan setelah kekasih hati beralih arah.